Ajaran-ajaran ini adalah yang seorang Muslim harus ekspresikan dalam kata-kata dan yang hati harus mengimani. Ia berisi sekitar seratus item kredo (aqidah), yang dapat dibagi ke dalam tiga kategori dasar: yang harus diimani tentang Allah SWT, yang mustahil dalam hal Allah, dan yang diperbolehkan dalam hal-Nya. Ini adalah hal di mana mereka semua yang bertanggung jawab secara hukum harus beriman.
1.1 Iman Kepada Allah
1.1a Tauhid - Kesatuan Allah dan Ketidakhubungan-Nya dari Makhluk-makhluk (tanzih)
Ajaran-ajaran wajib ini termasuk mengimani di dalam hati dan mengekspresikan dengan lidah bahwa Allah adalah Tuhan Satu dan bahwa tidak ada tuhan selain-Nya, tidak ada yang serupa dengan Nya, atau setara dengan Nya.
1.1b. Tidak Memiliki Sekutu
Ia tidak memliki anak. Ia tidak memiliki ayah. Ia tidak memiliki istri. Ia tidak memiliki mitra.
1.1c. Tidak Sementara
Tidak ada permulaan atas pertama-Nya atau akhir atas selesai-Nya.
1.1d. Tidak Terungkapkan dan Tidak Terdefinisi
Mereka yang berusaha untuk mendeskripsikan-Nya tidak pernah dapat melakukannya secara cukup sehingga tidak dapat para pemikir meliputkan-Nya ke dalam pikiran mereka.
Para pemikir sejati boleh menarik pelajaran dari tanda-tanda Nya tetapi jangan berusaha untuk memikirkan tentang alam dari Zat-Nya. "Tetapi mereka tidak memperoleh pengetahuan-Nya kecuali yang Ia kehendaki." (2:254)
1.1e. Kursi-Nya
"Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan pelestarian mereka tidak melelahkan-Nya. Ia Maha Tinggi, Maha Besar" (2:255)
1.1f. Atribut-Nya
Maha Mengetahui dan Maha Pengawas, Pengatur dan Maha Kuasa. Maha Mendengar dan Maha Melihat. Tinggi dan Agung. Ia di atas tahta-Nya dengan Zat-Nya. Ia memiliki pengetahuan atas segala sesuatu, dan kekuasaan dan otoritas yang lengkap atas segala sesuatu. Pendengaran dan visi-Nya terhubung kepada segala sesuatu dalam eksistensi.
1.1g. Pengetahuan-Nya
Ia di setiap tempat dengan pengetahuan-Nya. Ia menciptakan manusia dan Ia mengetahui apa yang dirinya bisikkan kepadanya dan Ia lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Tak ada daun yang jatuh tanpa Ia mengetahuinya atau ada biji di dalam kegelapan bumi, atau sesuatu yang basah atau sesuatu yang kering, yang tidak terdapat di dalam sebuah buku yang jelas (lauful mahfudz).
1.1h. Penguasaan atas seluruh ciptaan
Dia bersemayam di atas takhta-Nya dan memiliki kendali penuh atas kerajaan-Nya.
Tidak ada yang tahu interpretasi sebenarnya dari ungkapan ini. Imam Malik ditanya tentang hal ini dan berkata, "Bersemayam diketahui tetapi 'bagaimana' nya tidak diketahui". Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya dan kontrol-Nya adalah mutlak. "Ia kemudian bersemayam di atas Arsy." (10:3, dll)
1.1i. Nama dan Atribut-Nya
Dia memiliki nama yang paling indah dan atribut yang paling agung dan Dia selalu memiliki semua nama-nama dan atribut-atribut ini. Dia ditinggikan di atas segala atribut-atribut Nya yang pernah dibuat atau nama-nama Nya yang telah dibawa ke dalam eksistensi temporal.
1.1j. Firman dan Manifestasi Nya
Ia berbicara kepada Musa dengan firman-Nya yang merupakan sebuah atribut dari Zat-Nya dan bukan sesuatu yang diciptakan. Ia memanifestasikan diri-Nya kepada gunung dan ia hancur melalui penampakan keagungan-Nya.
Allah berbicara kepada Musa dengan kata-kata abadi-Nya dan Musa benar-benar mendengar pidato abadi-Nya. "Ketika Musa datang pada waktu yang ditentukan dan Tuhannya berbicara kepadanya, dan ia berkata, 'Ya Tuhanku, tunjukkan diri-Mu sehingga aku dapat melihat Engkau!' Ia berkata, 'Engkau tidak akan melihat Aku, tetapi lihatlah gunung. Jika tetap teguh pada tempatnya, maka Engkau akan melihat Aku'. Tetapi ketika Tuhan-nya memanifestasikan diri-Nya kepada gunung, Dia menghancurkannya menjadi rata dan Musa jatuh pingsan ke tanah." (7:143)
Aqidah Seorang Muslim
Oleh Abu-l-Hasani-l-Asy'ari
Temukan artikel-artikel tentang Islam lainnya di: http://lintas-islam.blogspot.com
1.1 Iman Kepada Allah
1.1a Tauhid - Kesatuan Allah dan Ketidakhubungan-Nya dari Makhluk-makhluk (tanzih)
Ajaran-ajaran wajib ini termasuk mengimani di dalam hati dan mengekspresikan dengan lidah bahwa Allah adalah Tuhan Satu dan bahwa tidak ada tuhan selain-Nya, tidak ada yang serupa dengan Nya, atau setara dengan Nya.
1.1b. Tidak Memiliki Sekutu
Ia tidak memliki anak. Ia tidak memiliki ayah. Ia tidak memiliki istri. Ia tidak memiliki mitra.
1.1c. Tidak Sementara
Tidak ada permulaan atas pertama-Nya atau akhir atas selesai-Nya.
1.1d. Tidak Terungkapkan dan Tidak Terdefinisi
Mereka yang berusaha untuk mendeskripsikan-Nya tidak pernah dapat melakukannya secara cukup sehingga tidak dapat para pemikir meliputkan-Nya ke dalam pikiran mereka.
Para pemikir sejati boleh menarik pelajaran dari tanda-tanda Nya tetapi jangan berusaha untuk memikirkan tentang alam dari Zat-Nya. "Tetapi mereka tidak memperoleh pengetahuan-Nya kecuali yang Ia kehendaki." (2:254)
1.1e. Kursi-Nya
"Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan pelestarian mereka tidak melelahkan-Nya. Ia Maha Tinggi, Maha Besar" (2:255)
1.1f. Atribut-Nya
Maha Mengetahui dan Maha Pengawas, Pengatur dan Maha Kuasa. Maha Mendengar dan Maha Melihat. Tinggi dan Agung. Ia di atas tahta-Nya dengan Zat-Nya. Ia memiliki pengetahuan atas segala sesuatu, dan kekuasaan dan otoritas yang lengkap atas segala sesuatu. Pendengaran dan visi-Nya terhubung kepada segala sesuatu dalam eksistensi.
1.1g. Pengetahuan-Nya
Ia di setiap tempat dengan pengetahuan-Nya. Ia menciptakan manusia dan Ia mengetahui apa yang dirinya bisikkan kepadanya dan Ia lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Tak ada daun yang jatuh tanpa Ia mengetahuinya atau ada biji di dalam kegelapan bumi, atau sesuatu yang basah atau sesuatu yang kering, yang tidak terdapat di dalam sebuah buku yang jelas (lauful mahfudz).
1.1h. Penguasaan atas seluruh ciptaan
Dia bersemayam di atas takhta-Nya dan memiliki kendali penuh atas kerajaan-Nya.
Tidak ada yang tahu interpretasi sebenarnya dari ungkapan ini. Imam Malik ditanya tentang hal ini dan berkata, "Bersemayam diketahui tetapi 'bagaimana' nya tidak diketahui". Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya dan kontrol-Nya adalah mutlak. "Ia kemudian bersemayam di atas Arsy." (10:3, dll)
1.1i. Nama dan Atribut-Nya
Dia memiliki nama yang paling indah dan atribut yang paling agung dan Dia selalu memiliki semua nama-nama dan atribut-atribut ini. Dia ditinggikan di atas segala atribut-atribut Nya yang pernah dibuat atau nama-nama Nya yang telah dibawa ke dalam eksistensi temporal.
1.1j. Firman dan Manifestasi Nya
Ia berbicara kepada Musa dengan firman-Nya yang merupakan sebuah atribut dari Zat-Nya dan bukan sesuatu yang diciptakan. Ia memanifestasikan diri-Nya kepada gunung dan ia hancur melalui penampakan keagungan-Nya.
Allah berbicara kepada Musa dengan kata-kata abadi-Nya dan Musa benar-benar mendengar pidato abadi-Nya. "Ketika Musa datang pada waktu yang ditentukan dan Tuhannya berbicara kepadanya, dan ia berkata, 'Ya Tuhanku, tunjukkan diri-Mu sehingga aku dapat melihat Engkau!' Ia berkata, 'Engkau tidak akan melihat Aku, tetapi lihatlah gunung. Jika tetap teguh pada tempatnya, maka Engkau akan melihat Aku'. Tetapi ketika Tuhan-nya memanifestasikan diri-Nya kepada gunung, Dia menghancurkannya menjadi rata dan Musa jatuh pingsan ke tanah." (7:143)
Aqidah Seorang Muslim
Oleh Abu-l-Hasani-l-Asy'ari
Temukan artikel-artikel tentang Islam lainnya di: http://lintas-islam.blogspot.com
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori aqidah
dengan judul Iman Kepada Allah. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://lintas-islam.blogspot.com/2011/04/iman-kepada-allah.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Lintas Islam - Sunday, April 17, 2011
Belum ada komentar untuk "Iman Kepada Allah"
Post a Comment