Islam Untuk Semua Umat

Iman


1.8 Iman

1.8a. Definifi Iman
Iman berisikan tentang apa yang anda ucapkan dengan lidah, apa yang anda yakini dengan tulus di dalam hati, dan apa yang anda lakukan dengan anggota badan.

1.8b. Meningkat dan Menurunnya Iman
Iman meningkat ketika amal-amal anda meningkat dan menurun ketika mereka menurun. Sehingga melalui amal-amal atau kelangkaan mereka maka meningkat dan menurunnya iman terjadi.

1.8c. Niat dan Mengikuti Sunnah
Kesaksian iman tidak lengkap tanpa amal. Tidak pula kesaksian atau amal lengkap tanpa niat. Dan tidak pula kesaksian atau niat lengkap kecuali bila mereka sesuai dengan Sunnah.


1.8d. Islam dan Perbuatan Dosa
Tak ada Muslim menjadi seorang yang tidak beriman (kafir) melalui perbuatan dosa.

[Harus diyakini bahwa tidak ada Muslim yang mengerjakan perbuatan dosa menjadi seorang yang tidak beriman selama ia beriman. Hal yang sama juga berlaku bagi seseorang yang berlaku tidak taat akan tetapi ia masih meyakini bahwa syariah melarang mereka. Bila seseorang melakukan sesuatu yang mendemonstrasikan bahwa ia tidak memiliki iman, seperti melempar salinan Qur'an ke dalam tempat sampah, maka ia adalah seorang yang murtad. Kita tidak sedang mendiskusikan mereka. Nabi berkata, "Siapapun menghadapkan wajahnya ke Kiblat dan makan kurban kita adalah seorang yang beriman." Khawarij adalah heretic (hafiah) ketika mereka berkata bahwa setiap dosa adalah perbuatan dosa besar dan setiap dosa besar menghapuskan amal dan seseorang yang melakukannya adalah seorang yang tidak beriman. Muta'zilah berkata bahwa setiap perbuatan dosa besar menyebabkan kekosongan amal dan seseorang yang melakukan perbuatan seperti itu berada di antara dua stasiun, dan ia tidak disebut seorang yang beriman atau tidak beriman. Ia disebut sebagai fasiq.]

['Adawi: Ini adalah posisi semua orang Sunnah, Salaf dan setelahnya, kecuali Khawarij dan Muta'zilah. Tetapi, Ibn Habib Ibn' Abdu 'l - Hakam dan beberapa lainnya berkata bahwa seseorang adalah kafir bila ia secara sengaja mengabaikan shalat atau zakat, puasa dan haji.]

1.8e. Syuhada'
Syuhada' adalah hidup, menerima pelayanan mereka dalam hadirat Tuhan mereka.

[Adalah wajib untuk meyakini bahwa syuhada, mereka yang memerangi orang-orang yang tidak beriman dan terbunuh di jalan Allah untuk meninggikan kalimat Allah, adalah hidup dan bahagia dalam Hadirat Tuhan mereka karena hak khusus yang diberikan kepada mereka, salah satunya adalah bahwa mereka akan diselamatkan dari Huru-Hara Besar pada Hari Kebangkitan. Lihat Qur'an 3:169.]

1.8f. Di Dalam Kubur: Ruh-ruh yang Beruntung
Ruh-ruh yang beruntung tetap dalam kegembiraan sampai hari mereka dibangkitkan lagi.

[Ruh-ruh yang beruntung akan tetap dalam kebahagiaan sampai Hari Kebangkitan melihat tempat mereka di dalam surga. Ketika satu dari mereka mati, ia akan diperlihatkan tempatnya di dalam surga pagi dan sore.]

1.8g. Di Dalam Kubur: Ruh-ruh yang Celaka
Ruh-ruh yang celaka disiksa sampai Hari Pengadilan.

[Ruh-ruh yang celaka dihukum dengan melihat tempat mereka di dalam neraka dan hukuman-hukuman lain.]

1.8h. Pertanyaan dalam Kubur
Orang-orang beriman akan disidang dan ditanya dalam kubur mereka. "Allah menjadikan mereka yang beriman teguh dengan memberikan mereka kata-kata teguh dalam kehidupan di dunia ini dan di dunia berikutnya."

[Ini merujuk kepada pertanyaan oleh dua malaikat dalam kubur. Orang mati akan diletakkan di dalam kubur mereka dan orang-orang akan meninggalkannya dan lalu dua malaikat datang dan duduk dengannya dan menanyakannya, "Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?" Orang beriman akan menjawab, "Tuhanku adalah Allah. Agamaku adalah Islam, Nabiku adalah Muhammad," dan kuburnya akan diluaskan untuknya. Ketika orang yang tidak beriman di dalam kubur dan ditanyakan pertanyaan-pertanyaan ini, ia akan menjawab, "Saya tidak tahu," dan maka ia akan dipukul dengan gada besi dan akan berteriak sehingga semua makhluk kecuali manusia dan jin akan mendengarnya. Juga dilaporkan adalah penyempitan kubur, yang menekan pada sisi-sisi tubuh orang yang mati dan tak ada seorang pun yang selamat dari itu kecuali seseorang yang Allah berikan pengecualian - mereka termasuk Fatima binti Asad, ibu dari Ali bin Abi Talib, karena rahmat Nabi SAW yang datang ke kuburnya, dan siapapun yang membaca Surat Al-Ikhlas pada penyakit terakhirnya."]


****************

Aqidah Seorang Muslim
Oleh Abu-l-Hasani-l-Asy'ari
Footnote oleh: Afroz Ali

Temukan artikel-artikel tentang Islam lainnya di http://lintas-islam.blogspot.com
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori aqidah dengan judul Iman. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://lintas-islam.blogspot.com/2011/05/iman.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Lintas Islam - Wednesday, May 4, 2011

Belum ada komentar untuk "Iman"