Islam Untuk Semua Umat

Penjelasan Kitab Arrisalatul Jami'ah Bagian 3

Penjelasan Kitab Arrisalatul Jami'ah Bagian 3
Makna “Basmalah”

Senin, 24 Desember 2012



Melanjutkan pembahasan minggu lalu tentang makna “Basmalah”, yaitu Bismillahirrahmaanirrahim, di mana kalimat tersebut terangkai atau tersusun dari 19 huruf, dan telah kita bahas akan makna-makna dari 19 huruf tersebut. Dan terdapat juga makna lain bahwa jumlah pintu neraka terdapat 19 pintu, dan setiap pintu itu dijaga oleh malaikat Zabaniah sebanyak 19 malaikat sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah subhanahu wata’ala QS. Al Muddatssir. Disebutkan dalam tafsir Al Imam Qurthubi bahwa sayyidina Ali bin Abi Thalib kw berkata terhdap seseorang yang sedang menulis basmalah: “Perindahlah tulisannya (lafazh basmalah) maka Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosamu”. Adapun maksud memperindah disini adalah memperindah dengan niat, dan menikmati betapa indahnya Allah subhanahu wata’ala, serta mengagungkan Allah subhanahu wata’ala. 

Teriwayatkan juga bahwa sayyidina Ali Zainal Abidin As Sajjad ibn Husain ibn Ali ibn Abi Thalib, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Jika kalian ingin selamat dari 19 malaikat zabaniah yang menjaga pintu neraka yang senantiasa memanggil nama-nama para pendosa, maka perbanyaklah membaca Bismillahirrahmaanirrahim” karena kekuatan malaikat Zabaniah sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat bahwa ia memiliki 70.000 tangan, sehingga tangannya itu dapat mengambil 70.000 pendosa untuk dilemparkan ke neraka. Dan disebutkan dalam sebuah riwayat yang shahih bahwa Allah subhanahu wata’ala menjadikan bentuk tubuh mereka menjadi sangat besar, sehingga gigi geraham mereka seperti gunung uhud dan dimasukkan ke dalam neraka, tempat orang-orang yang dimurkai Allah subhanahu wata’ala. Adapun kekuatan malaikat Zabaniah setiap kali akan melemparkan para pendosa, malaikat itu bermula dari ucapan bismillahirrahmanirrahim sehingga bergeraklah 70.000 tangannya untuk mengambil 70.000 pendosa dan dimasukkan ke dalam neraka, begitu juga kekuatan api neraka berasal dari lafazh bismillahirrahmanirrahim. Sehingga Al Imam Ali Zainal Abidin berkata jika seseorang ingin selamat dari malaikat zabaniyah dan selamat dari panggilan api neraka maka perbanyaklah mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Hamba-hamba shalih yang beriman yang ketika akan melintas di jembatan (Shiraat), maka api neraka jahannam berteriak: “ Melintaslah secepatnya wahai hamba Allah, cahaya kalian membakarku”

Cahaya yang ada pada hamba-hamba tersebut adalah cahaya dari sunnah dan tuntunan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, cahaya sujud, cahaya ruku’, yang merupakan cahaya ibadah yang termulia dari segenap ibadah, yaitu cahaya shalat yang mana diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim. Maka cahaya hamba-hamba Allah yang mulia tersebut justru mampu membakar api neraka, demikian rahasia kemuliaan para shalihin, semoga kita termasuk ke dalam golongan mereka yang melintasi jembatan shirat tanpa melihat atau mendengar deruan api neraka, sebab begitu cepatnya melintas di jembatan shirat.

Allah subhanahu wata’ala berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُولَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ ، لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا وَهُمْ فِي مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خَالِدُونَ

( الأنبياء : 101-102 )

Sesungguhnya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka, mereka tidak mendengar sedikit pun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh mereka. ”. ( QS. Al Anbiyaa : 101-102 )

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa meminta kepada Allah subhanahu wata’ala husnul khatimah, yaitu wafat dalam keadaan yang baik dan dalam ikatan kuat Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah. Di mana mereka akan dijauhkan dari api neraka bahkan mereka tidak akan mendengar desis api neraka apalagi gemuruhnya, padahal gemuruh api neraka terdengar dari 100 tahun perjalanan. Mereka adalah orang-orang yang mencintai Allah subhanahu wata’ala dan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda :

اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ

Seseorang bersama orang yang dicintainya di hari kiamat

Maka seharusnyalah seorang muslim menjadikan idolanya adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dijelaskan di dalam tafsir At Thabari bahwa Allah subhanahu wata’ala sebelum mengajarkan hukum-hukum syariat, yang berupa perintah atau larangan dan lainnya maka hal tersebut terlebih dahulu diawali dengan kalimat basmalah: bismillahirrahmanirrahim. Oleh sebab itu sebagaimana yang terdapat dalam hadits-hadits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengucapkan Basmalah dalam setiap gerak-gerik beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun dalam perbuatan dosa atau maksiat janganlah diawali dengan basmalah. 

Karena seseorang yang senantiasa mengucapkan basmalah dalam setiap perbuatannya (bukan maksiat) maka berarti ia telah mengawali ibadah atau perbuatannya dengan hal yang diridhai Allah subhanahu wata’ala, yaitu nama Allah subhanahu wata’ala, sehingga setiap perbuatan yang dilakukan terikat dengan keridhaan Allah subhanahu wata’ala. Dengan makna yang lebih dalam bahwa selayaknya setiap orang tidak melakukan suatu perbuatan kecuali diawali dengan basmalah, yang seakan-seakan ia berkata: “Aku tidak memulai sesuatu perbuatan kecuali dengan nama Mu Ya Allah, awal dari setiap perbuatanku selalu dengan nama-Mu Ya Allah”. 

Disebutkan dalam salah satu riwayat yang tsiqah yang disampaikan oleh guru mulia Al Musnid Al Arif billah Al Habib Umar bin Hafizh tentang salah satu hikayah dimana seorang wanita shalihah yang senantiasa mengucap Basmalah dalam segala perbuatannya, sehingga seorang tetangganya merasa jengkel dengan perbuatannya dan menanyakan kepadanya mengapa ia selalu mengulang-ulang kalimat tersebut, maka wanita itu menjawab bahwa jika akan terjadi musibah dan aku selalu mengucap Basmalah dalam setiap perbuatan tersebut maka Allah subhanahu wata’ala akan menjauhkan musibah tersebut dariku. Maka tetangganya itu berniat buruk kepadanya, kemudian ia menghadiahkan kepadanya panci yang berisi makanan yang telah diberi racun, untuk menguji apakah ucapan wanita tersebut benar bahwa ia akan dijauhkan dari musibah sebab bacaan basmalah. Kemudian wanita itu membawa panci yang berisi makanan itu ke rumahnya dan membuka tutup panci tersebut dengan mengucapkan Basmalah, yang kemudian Allah subhanahu wata’ala merubahnya menjadi makanan yang nikmat. Kemudian wanita itu keluar menemui tetangga yang memberinya hadiah makanan itu dan berterima kasih kepadanya karena telah memberinya makanan yang nikmat, maka tetangga itu terkejut dan heran kemudian berkata: “Bagaimana engkau menyukai makanan yang aku berikan kepadamua?”, lalu wanita itu masuk ke dalam rumahnya, mengambil dan menunjukkan makanan itu kepada tetangganya, tetangga itu pun kaget dari keagungan kalimat Bismilllahirrahmanirrahim. 

Al Imam At Thabari berkata bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengawali dengan basmalah dalam setiap gerak-geriknya, maka selayaknyalah kita mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengawali dengan Bismillahirrahmanirrahim dalam setiap gerak gerik kita, selain perbuatan dosa atau maksiat. Sehingga perbuatan-perbuatan mubah yang kita lakukan akan mendapatkan pahala sebab diawali dengan basmalah, yang mana perbuatan-perbuatan tersebut berarti terikat dengan nama dan keridhaan Allah subhanahu wata’ala. Semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan kepada kita cahaya keluhuran Bismillahirrahmanirrahim.

Al Imam At Thabari juga berkata bahwa makna kalimat باسم , huruf ب bermakna بهاء الله (kewibawaan Allah), س bermakna سناؤه (cahaya Allah), dan م bermakna مملكته ( Kerajaan Allah). Di mana Allah subhanahu wata’ala memulai alam ini dari tiada, yang ada hanya kewibawaan Allah subhanahu wata’ala. Kemudian Allah subhanahu wata’ala menciptakan seluruh alam semesta dengan cahaya-Nya sehingga terciptalah kerajaan Allah subhanahu wata’ala. Demikianlah kejadian alam semesta dari tiada, dan hal tersebut dipadu oleh Allah dalam kalimat باسم yang kemudian dipadu dengan lafazh aljalalah الله . Itulah sebagian dari rahasia keagungan makna kalimat باسم الله yang bermakna “demi/dengan nama Allah”, atau “nama Allah” sedangkan huruf ba’ hanya sebagai huruf tambahan saja. Majelis yang akan datang insyaallah akan kita bahas tentang makna lafzh aljalaalah (الله).

***************

Selanjutnya berkaitan dengan adanya pertanyaan akan hukum mengucapkan selamat hari natal bagi kaum muslimin, hal tersebut tidak diharamkan secara mutlak akan tetapi kembali kepada niat masing-masing, jika niat seseorang yang mengucapkan selamat hari natal adalah bermaksud dengan selamat lahirnya nabi Isa bin Maryam (bukan Yesus/ tuhan kaum non muslim) maka hal tersebut diperbolehkan, sebagaimana ucapan nabi Isa dalam firman Allah subhanahu wata’ala :

وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

( مريم : 33 )

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali"

Pendapat banyak orang yang mengatakan bahwa tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran nabi Isa, namun hal itu adalah rekayasa dari Kaisar Romawi atau yang lainnya, namun terlepas dari hal itu diperbolehkan mengucapkan selamat kelahiran semua para nabi dan rasul di hari mana pun dan kapan pun, terlebih lagi hari kelahiran nabi termulia nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam 12 Rabi’ Al Awwal. Adapun jika dari ucapan selamat hari natal itu bermaksud untuk menghormati kelahiran nabi yang dianggap sebagai putra tuhan, maka hal ini hukumnya haram. Dan hal ini telah disampaikan oleh guru mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad Al Hafizh ketika majelis di Senayan 2 tahun yang lalu tanggal 31 Desember 2010. 

Begitu juga hal-hal yang perlu kita perjelas dan harus dihindari oleh kaum muslimin adalah terompet di tahun baru, maka jauhkanlah hal tersebut dari kita, anak-anak kita, keluarga dan kerabat kita, karena jika seorang muslim yang meniupnya maka berarti sebagai tanda kemenangan non muslim atas umat muslimin, tanda kekalahan iman kita adalah dengan memuliakan hal-hal yang dimuliakan oleh orang-orang yang tidak menyembah Allah subhanahu wata’ala dan hal tersebut dihinakan oleh Allah subhanahu wata’ala. Kelak akan ditunjukkan di padang mahsyar, ketika nama-nama mereka dipanggil oleh Allah subhanahu wata’ala, dan malaikat mengangkat mereka dengan setinggi-tingginya dan berkata inilah wajah-wajah manusia yang memuliakan sesuatu yang dihinakan oleh Allah subhanahu wata’ala dan menghinakan hal-hal yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, sehingga berjatuhan kulit wajah-wajah itu dari rasa malu kepada Allah subhanahu wata’ala akan perbuatannya di dunia. Maka jauhkanlah anak-anak dan keluarga serta kerabat kita dari meniup terompet di malam tahun baru. 

Insyaallah di malam tahun baru yang akan datang 31 Desember 2012 majelis dan dzikir akbar akan dilaksanakan di Monas yang akan dimulai jam 20.15 Wib dan berakhir pada 22.30 Wib. Majelis dan dzikir seperti ini sudah selayaknya untuk kita lestarikan sebab kebaikan-kebaikan yang ada dan muncul darinya, sebagaimana ucapan bapak menteri sekretaris negara bahwa dzikir akbar seperti ini merupakan sesuatu yang baik sehingga beliau mendukung penuh acara-acara seperti ini, karena dalam perkumpulan tersebut ratusan ribu pemuda pemudi yang hadir, jika jumlah pemuda pemudi ratusan ribu itu di malam tahun baru dilepas, maka tidak sedikit dari mereka yang akan melakukan maksiat seperti berjudi, mabuk-mabukan, berzina dan lainnya. Dimana di malam tahun baru itu adalah malam paling banyak terjadinya perzinaan, perjudian, atau minum-minuman keras yang tidak hanya dilakukan oleh kaum non muslim akan tetapi juga dilakukan oleh kaum muslimin yang ikut merayakannya, padahal hari itu bukanlah hari raya ummat muslimin. Dan yang sangat disayangkan di malam tahun baru itu berapa banyak jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli petasan, bisa mencapai ratusan juta atau mungkin mencapai milyaran rupiah untuk hal tersebut, padahal masih banyak saudara-saudara kita yang tidak bisa makan setiap hari, mungkin hanya bisa makan dua hari sekali, yang tinggal di rumah yang terbuat dari koran, dan berapa banyak saudara-saudara kita yang sumber kehidupannya adalah mengais dari sampah, betapa mulianya jika harta itu digunakan untuk membantu mereka daripada hanya untuk membeli petasan. 

Dan acara dzikir di malam tahun baru yang akan datang telah disetujui dan didoakan oleh guru mulia Al Musnid Al Arif billah Al Habib Umar bin Muhammad Al Hafizh, kemudian setelah saya minta kepada beliau untuk memberikan sambutan langsung lewat streaming, beliau menjawab akan mencoba untuk mencari waktu yang tepat, maka kemungkinan bisa dengan streaming siaran langsung atau dengan rekaman, namun kita berharap semoga kita bisa mendapatkan sambutan langsung dari beliau via streaming amin allahumma amin, dan di malam itu kita akan berdzikir dengan lafazh يا الله 1000x dengan tujuan untuk keselamatan kita, keselamatan bangsa dan wilayah kita, serta keselamatan seluruh muslimin dan muslimat di segala barat dan timur. Dan semoga Allah subhanahu wata’ala menjaga Jakarta ini dari derasnya hujan yang membawa musibah atau bencana. Tidak ada yang mampu mengatasi hal ini kecuali Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala Maha Mampu menahan air hujan dan menahan banjir, dan jika Allah menghendaki maka Allah suhanahu wata’ala akan menurunkan hujan seterusnya, sebagaimana Allah subhanahu wata’ala pernah menenggelamkan seluruh permukaan bumi di masa nabi Nuh As. Namun ketika banyak para pendoa, banyak perkumpulan-perkumpulan dzikir, majelis-majelis ta’lim, maka hal seperti ini membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat, sebaliknya perkumpulan-perkumpulan dosa dan maksiat akan membawa musibah di dunia dan akhirat. 

Oleh sebab itu berkaitan dengan perayaan malam tahun baru kita mengingat apa yang telah disampaikan oleh guru mulia 2 tahun yang lalu, bahwa mereka yang berada dalam kemaksiatan agar dinasihati dengan kelembutan dan kasih sayang. Adapun terhadap orang-orang yang tidak kita kenali maka cukuplah dengan ucapan salam dan sapaan yang ramah, karena hal itu akan menusuk hatinya dan membuat ia malu. Sebagaimana banyak orang yang dalam kemaksiatan kemudian ia bertobat sebab diperlakukan dengan baik dan ramah oleh orang lain atau sebab perbuatan baik orang lain terhadapnya. Misalnya seseorang yang sedang berbuat judi, kemudian lewat seseorang yang berpakaian islami menyapa dan mengucapkan salam kepadanya, maka hatinya akan terpukul dan mungkin berkata pada dirinya: “Aku sedang dalam perbuatan maksiat dan aku ingin tobat dan ingin seperti dia”, maka saat itu muncul keinginan tobat dalam dirinya.

Selanjutnya takbir akbar malam Ahad yang akan datang bertempat di markas Majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Cikoko Barat, kemudian kita akan konvoi untuk ziarah. Dan kita ucapkan terima kasih kepada aparat keamanan dari polsek Pancoran yang turut mangamankan acara ini, begitu juga para habaib dan ulama’, para sesepuh serta semua jamaah yang menyaksikan acara langsung atau melalui streaming website www.majelisrasulullah.org, semoga kesemuanya dalam limpahan rahmat dan kebahagiaan. Selanjutnya kita berdzikir memanggil nama Allah subhanahu wata’ala yang penuh rahmat dan keluhuran yang senantiasa melimpahkan kepada hamba-hambaNya di setiap waktu dan zaman, Yang Maha memilki masa depan kita di dunia dan akhirat dan Maha menentukannya.

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا


Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ .





Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Penjelasan Kitab Arrisalatul Jami'ah Bagian 3. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://lintas-islam.blogspot.com/2014/11/penjelasan-kitab-arrisalatul-jamiah_27.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Lintas Islam - Thursday, November 27, 2014

Belum ada komentar untuk "Penjelasan Kitab Arrisalatul Jami'ah Bagian 3"