Hanya sedikit ulama yang selama berabad-abad telah berusaha menjembatani perbedaan antara Syiah dan Sunni, Sufi dan Salafi, Modernis dan Tradisionalis; dan lebih sedikit lagi yang dinaikkan begitu tinggi dalam keilmuan mereka dan diklaim dengan validitas yang sama oleh kaum Syiah dan Sunni, Sufi dan Salafi, Modernis dan Tradisionalis. Imam Ja'afar Sadiq adalah salah satu dari ulama tersebut. Kaum Syiah menganggap beliau sebagai Imam keenam. Kaum Sunni menganggap beliau sebagai seorang guru dari mujtahidin besar, Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bin Anas. Para Sufi dari semua tariqah mendudukkannya dalam rantai periwayatan pengetahuan spiritual dari Nabi, kaum Salafi menerima hadis yang diriwayatkan melalui beliau, kaum modernis menganggap beliau sebagai guru dari beberapa saintis empiris dan rasional terbaik yang terkenal pada zamannya, dan tradisionalis mengikuti bimbingan beliau dalam hal iman dan ritual. Bila Sunnah Nabi adalah seperti batang pohon, Imam Ja'afar adalah salah satu cabang utamanya.
Imam Ja'afar mengajarkan rekonsiliasi dan persaudaraan di antara perselisihan agama dan sektarian. Mengenai Sunni ia berkata: "Berdoalah dengan suku mereka, ambil bagian dalam pemakaman mereka, kunjungi mereka yang sakit dan berikan kepada mereka apa yang menjadi hak mereka". Syekh Hisyam meriwayatkan doa berikut dari Imam Ja'afar tentang Abu Bakar as Siddiq RA dan Umar bin Al Khattab RA: "Ya Allah, Engkau adalah saksiku, bahwa aku mengasihi Abu Bakar dan aku mencintai Umar dan jika apa yang aku katakan tidak benar semoga Allah memutuskanku dari syafaat Muhammad". Sungguh berbeda pendekatan para Imam besar dengan pendekatan picik dari kaum Syiah dan Sunni hari ini yang menaruh pisau di leher saudara mereka yang lain karena mereka tenggelam di dalam kebodohan dan prasangka yang terakumulasi selama berabad-abad untuk melayani narasi sejarah yang mereka buat di masa lalu.
Imam Ja'afar as Sadiq adalah Syaikh dari Syaikh besar, guru dari Imam Abu Hanifah (pendiri mazhab Hanafi), Imam Malik (pendiri mazhab Maliki), Jabir bin Hayyan (Kimiawan) dan Wasil bin Atta (pendiri mazhab Muta'zilah). Keilmuannya mencakup esoteris dan juga eksoteris, ilmu Isyarah dan juga ilmu Ibarah, ilmu kalam dan ilmu hadis, sunnah, ilmu alam dan ilmu-ilmu sejarah. Dia adalah al-Hakim, orang bijaksana sejati sesuai Alquran, seorang alim yang lengkap yang mengerti bahwa Syariah diterapkan tidak hanya untuk dunia manusia tetapi juga untuk dunia semesta alam. Beliau menerapkan pengetahuan yang tajam untuk menciptakan pola Ilahi di dunia manusia melalui Fiqh, tetapi beliau juga melihat pola-pola di alam dan dalam sejarah dan beliau mengajarkannya kepada murid-muridnya. Beliau adalah pewaris dua rahasia, satu dari Abu Bakar as Siddiq RA, dan yang lain dari Ali bin Abi Thalib kwh.
Ja'far as Shadiq lahir di Madinah pada tanggal 20 April 702 Masehi dari rahim Ummu Farwa, yang merupakan cucu dari Muhammad bin Abi Bakr, salah seorang putra dari Abu Bakar as Siddiq, Khalifah Rasyidin pertama dalam Islam versi Sunni. Ayahnya adalah Muhammad al-Baqir bin Ali bin Zainul Abidin bin Hussein bin Ali bin Abi Thalib kwh yang dianggap oleh Syiah sebagai Imam kelima. Beliau adalah seorang ulama yang bekerja keras untuk menjembatani kesenjangan antara Syiah dan Sunni dan antara Islam dan agama lain. Tak heran jika Syiah dan Sunni, Sufi dan Salafi, tradisionalis dan modernis mengklaim beliau sebagai milik mereka.
Imam Ja'afar adalah seorang master dari Ilmu Ibarah dan Ilmu Isyarah. Ulama Islam klasik membagi pengetahuan ke dalam dua kategori besar, yaitu yang bisa diakses oleh pikiran dan yang hanya dapat diakses oleh hati. Yang termasuk kategori pertama adalah rasional, logika, matematika, sains, sosiologi, hadis dan kewajiban-kewajiban dan ritual-ritual agama. Pengetahuan ini dapat diajarkan dan dapat dipelajari dari seorang Alim. Ilmu ini disebut Ilmu Ibarah dari akar bahasa Arab Alif-Ba-Ra yang berarti menyeberang, seperti mengarungi dari satu tepi sungai ke tepi lainnya. Ini adalah pengetahuan yang diberikan kepada murid di dalam sekolah atau universitas. Pengetahuan hati, di sisi lain, tidak dapat diakses oleh pikiran tetapi hanya dapat diakses oleh hati. Yang termasuk dalam kategori ini termasuk cinta, kasih sayang, kerendahan hati (zuhud), kesalehan (wara), etika (akhlak) dan kesadaran akan kehadiran Ilahi. Pengetahuan ini tidak dapat diajarkan. Namun Syaikh besar dapat membantu murid-murid untuk membersihkan hati mereka dan membukakannya kepada kemungkinan yang tak terbatas dari ilmu Isyarah. Kadang-kadang, kedua aliran pengetahuan itu juga disebut sebagai Ilmu Ghaib (pengetahuan yang berada di luar persepsi) dan Ilmu Zahir (pengetahuan yang dapat diakses oleh persepsi). Terminologi ini konsisten dengan terminologi Quran. Namun, diskusi Ilmu ghaib adalah di luar lingkup tulisan ini.
Imam Ja'afar as Sadiq menjauhkan diri dari ketegangan politik pada masanya, dan berfokus pada mengajar dan mendidik masyarakat. Pilihan ini merupakan keuntungan besar bagi peradaban Islam. Ada kebijaksanaan dalam strategi ini. Sejarah berhutang budi kepada Imam Ja'afar as Sadiq atas dedikasi beliau bagi pengetahuan dan pengajaran yang menghasilkan tokoh-tokoh besar di bidang fikih, tasawuf, sains dan matematika.
Di bawah penguasa Umayyah, Ja'far as Sadiq dianggap oleh banyak pengikut Syiah sebagai imam Syi'ah keenam, dan bagaimanapun, Syiah dianggap bidah dan pemberontak oleh para khalifah Umayyah. Banyak kerabat Ja'far as Shadiq telah tewas di tangan Umayyah. Tak lama setelah kematian ayahnya, paman Ja'far as Sadiq, Zaid bin Ali memimpin pemberontakan melawan Bani Umayyah. Ja'far as Sadiq tidak berpartisipasi, tetapi banyak dari sanak saudaranya, termasuk pamannya tewas, dan lainnya dihukum oleh Khalifah Umayyah. Ada pemberontakan lain selama tahun-tahun terakhir dari Bani Umayyah, sebelum Bani Abbasiyah berhasil merebut kekhalifahan dan mendirikan dinasti Abbasiyah pada tahun 750 Masehi, ketika Ja'far as Shadiq berusia 48 tahun.
Muhammad al-Baqir dan putranya, Ja'far as Sadiq, secara eksplisit menolak gagasan pemberontakan bersenjata. Banyak faksi pemberontak berusaha meyakinkan Ja'afar as Sadiq untuk mendukung klaim mereka. Ja'afar as Sadiq menghindari permintaan mereka tanpa secara eksplisit mengajukan klaimnya sendiri. As Sadiq menyatakan bahwa meskipun ia, sebagai imam yang ditunjuk, adalah pemimpin sejati umat, ia tidak akan mengajukan klaimnya untuk kekhalifahan. Kediaman politik Ja'far as Sadiq pada pandangan ini dikatakan telah melahirkan taqiyyah sebagai doktrin Syiah. Taqiyyah adalah doktrin Syiah yang mengatakan bahwa dibolehkan untuk menyembunyikan pendapat benar seseorang jika dengan mengungkapkannya, ia menempatkan diri sendiri atau orang lain dalam bahaya.
Para penguasa baru Abbasiyah, yang telah naik ke tampuk kekuasaan atas dasar klaim mereka atas keturunan mereka dari paman Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib, sangat curiga terhadap Ja'far as Sadiq, yang dianggap oleh banyak orang memiliki klaim yang lebih baik untuk kursi kekhalifahan. Banyak pengikut Zaid bin Ali yang siap untuk mengikuti Ja'afar as Sadiq dieksekusi secara kejam oleh Abbasiyah.
Ja'far as Sadiq diawasi secara ketat dan sesekali dipenjarakan untuk memutuskan hubungan beliau dengan pengikutnya. Ja'afar as Sadiq menjalani penganiayaan dengan sabar dan melanjutkan studi dan menulis di mana pun beliau menemukan dirinya. Beliau meninggal pada tanggal 14 Desember 765 akibat diracuni oleh khalifah Al-Mansur. Beliau dimakamkan di Madinah, di kuburan terkenal Jannatul Baqi.
*****
Imam Ja'afar dikenal di dalam sejarah sebagai salah satu yang terbesar di antara para ulama dan guru. Metode mengajar pada masa itu adalah di dalam sebuah halaqah (lingkaran) atau setengah lingkaran di mana seorang Syaikh memberikan pengetahuan dan kebijaksanaan kepada mereka yang menghadiri halaqahnya. Imam Ja'far awalnya mengajarkan di halaqah yang dimulai oleh ayahnya Imam Baqir. Ketika pengunjung halaqah berkembang, halaqah diadakan di Masjid Nabawi di Madinah. Begitu besar pancarannya bahwa beliau segera menarik sejumlah besar murid. Di antara mereka yang sering mengunjungi halaqah di tahun-tahun awal adalah Imam Abu Hanifah yang mengatakan hubungannya dengan Imam Ja'afar as Shadiq: "Kalau bukan karena dua tahun bersama Ja'far as Shadiq, aku akan binasa". Beliau menyebut Imam Ja'far sebagai "ulama paling terpelajar yang pernah aku lihat". Referensi di sini adalah untuk transmisi pengetahuan rohani. Syariah memiliki dua aspek eksternal dan aspek internal. Aspek internal Syariah adalah sauh di mana aspek eksternal ditambatkan. Imam Abu Hanifah dikenal sebagai Imam al-Azam (Imam Besar) di bidang fiqh. Seperti diakui oleh Imam Abu Hanifah, dasar-dasar spiritual dari mazhab fiqh Hanafi berhutang banyak kepada pengetahuan spiritual yang ditransmisikan oleh Imam Ja'far as Sa'adiq dan melalui rantai transmisi yang tak terputus dari para keturunan sampai kepada Ali bin Abi Thalib kwh dan Abu Bakar as Siddiq RA (bagi mereka yang ingin membenamkan diri ke dalam laut yang dalam ini) sampai kepada Nur Muhammad, Cahaya Muhammad SAW.
Ulama terkenal lain yang menghadiri halaqah Imam Ja'far adalah Imam Malik bin Anas, pendiri mazhab fiqh Maliki. Sebagian besar mahasiswa hukum Islam tidak menyadari bahwa banyak dari Fiqh Maliki didasarkan pada putusan yang diberikan oleh Ali bin Abi Thalib kwh selama Kekhalifahan Umar bin Al Khattab RA. Imam Malik (711-795) dari Madinah lebih muda dari Imam Ja'far as Shadiq (700-765 M) dan Imam Abu Hanifah (699-767CE). Imam Malik berkata tentang Imam Ja'afar: "Aku adalah pengunjung tetap beliau selama beberapa waktu, dan aku tidak pernah melihat beliau sekali pun tanpa shalat, puasa atau membaca Al Qur'an." Pada generasi berikutnya setelah Imam Abu Hanifah dan Imam Malik, Imam Syafi'i (d 820) dari Damaskus mempelajari ajaran Imam Abu Hanifah dan Imam Malik dan mengembangkan mazhab fiqh Syafi'i. Fiqih Hambali yang tumbuh dari gerakan protes terhadap Muta'zilah menggunakan mazhab-mazhab fiqh sebelumnya sebagai dasarnya. Jadi semua mazhab utama Fiqh, Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali dan Ja'fariya berhutang budi pada pengetahuan yang ditransmisikan oleh Imam Ja'afar as Sadiq.
Imam Ja'far bukan hanya seorang ulama Kalam, Sunnah dan Hadis. Ia juga seorang sejarawan dan master kimia, astronomi, matematika dan ilmu alam. Salah seorang muridnya, Jabir bin Hayyan, melanjutkan ajaran beliau untuk membedakan dirinya sebagai ahli kimia dan ahli matematika terkemuka pada masanya. Wasil bin Ata (w. 748 M) yang merupakan pendiri mazhab filsafat (rasional) Mutazilah juga murid yang menghadiri halaqah Imam Ja'afar. Kelengkapan dan nafas keilmuan yang ditampilkan oleh Imam Ja'far konsisten dengan perintah Al-Quran untuk belajar tidak hanya ilmu-ilmu jiwa tetapi juga ilmu-ilmu alam dan sejarah karena di ketiga ilmu tersebut ada Tanda-tanda pola Ilahi. Quran menyatakan: "Kami akan menunjukkan kepada mereka ayat-ayat Kami di cakrawala dan di dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa itu memang kebenaran." (41, 53). Di cakrawala berarti dunia eksternal (zahir) manusia seperti sejarah, sosiologi dan dunia alam (ilmu-ilmu alam). Baru setelah abad ketujuh belas studi tentang Quran dan Sunnah dipisahkan dari studi sejarah dan ilmu alam di sekolah-sekolah Islam yang mendatangkan konsekuensi bencana bagi peradaban Islam.
Pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana mungkin bagi seseorang untuk memiliki pengetahuan tentang ilmu alam dan matematika dimana ia tidak belajar dari guru lainnya? Imam Ja'far as Sadiq dan ayahnya Imam Baqir mengetahui ilmu-ilmu ini jauh sebelum kitab-kitab Yunani, India, Cina, Persia dan lainnya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Pertanyaan ini mendalam dan membutuhkan jawaban yang serius. Kesulitan dalam menjawab pertanyaan ini muncul dari klaim oleh ilmu pengetahuan modern dan oleh manusia modern yang hanya mengakui bahwa metode empiris dan rasional hanyalah dua metode yang dapat diterima untuk memperoleh pengetahuan. Mereka tidak mengakui perolehan pengetahuan dengan cara supra-rasional atau transenden.
Hal ini telah menjadi kesulitan yang dihadapi oleh orang bijak sepanjang zaman. Orang-orang menertawakan orang-orang bijak karena mereka tidak bisa memahami kebijaksanaan dari orang-orang bijak. Bahkan lebih sulit lagi untuk memahami para nabi. Kaum Nuh menertawakannya saat ia membangun bahtera. Firaun memerintahkan bawahannya untuk membangun bangunan tinggi sehingga ia bisa "melihat" Tuhannya Musa!
Sebagian besar bahasa intuisi adalah Ilmu Isyarah. Ia dapat dirasakan, disinggung tetapi tidak dapat diajarkan. Beberapa dapat diakses rasio, beberapa tidak. Imam Ja'far as Sadiq adalah seorang wali. Melalui pelatihan, garis keturunannya, kesalehan, karakter dan hatinya yang telah disucikan mencerminkan kasih karunia Ilahi, intuisinya lebih besar dibandingkan kebanyakan orang. Jika dia mengatakan bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi, itu bukan karena ia belajar dari orang Mesir atau Yunani tetapi karena pengetahuan yang diberikan oleh Allah (ilmu Laduni). Itu merupakan karunia Ilahi, diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki.
Imam Muhammad al-Baqir dan Imam Ja'far as Sadiq tahu bahwa dunia Muslim akan dibanjiri dengan buku-buku dari para filsuf Yunani dan Alexandria dan bahwa umat Islam secara membabi buta akan menerima segala sesuatu yang mereka tulis sebagai kebenaran Injil. Dengan demikian, banyak teori yang salah dan keliru akan mengacaukan imajinasi mereka, merusak pikiran mereka, dan menempatkan mereka di bawah kegelapan total selama berabad-abad, seperti apa yang terjadi pada peradaban Yunani di masa lalu. Kedua Imam menjelaskan kepada murid-murid mereka teori-teori para filsuf, menunjukkan kesalahan mereka dan menyajikan teori-teori mereka sendiri yang benar. Demikian pula beliau mengajarkan mereka fisika, kimia, geografi dll sebelum mata pelajaran tersebut diterjemahkan dari bahasa India, Cina, Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab.
Kebangkitan intelektual penting umat Islam pada abad kedua Hijrah bukan karena pengaruh kebudayaan Hellenic atau pengaruh asing lainnya, seperti dikatakan oleh beberapa sejarawan Barat. Jika tidak ada kedua Imam tersebut yang meluruskan kesalahan-kesalahan dalam filsafat-filsafat Yunani, filsafat-filsafat Yunani tersebut hanya akan menjadi tumpukan buku-buku tua seperti yang terjadi di Yunani pada masa pra Islam. Buku-buku filsafat diabaikan oleh sebagian besar dari masyarakat Yunani, tetapi cerita tentang dewa-dewi diyakini dan menjadi bagian utama dari peradaban Yunani pra Islam. Melalui peradaban Islam, cerita tentang dewa-dewi ditinggalkan dan filsafat dikembangkan menjadi sains dan teknologi.
*****
Tulisan berikut ini diekstrak dari buku "The Great Muslim Scientist and Philosopher". Buku ini adalah sebuah terjemahan dari buku "Maghze Mutafakkir Jehan Shia", buku berbahasa Persia yang terkenal. Buku berbahasa Persia itu sendiri adalah sebuah terjemahan dari sebuah thesis berbahasa Perancis yang dipublikasikan oleh The Research Committee of Strasbourg, France, tentang kontribusi yang dibuat oleh Ja'far as Sadiq bagi sains, filosofi, literatur dan irfan (gnosticism). 'Kaukab Ali Mirza' mengerjakan terjemahan dari bahasa Persia ke bahasa Inggris.
Rotasi Bumi mengelilingi Matahari:
Pada usia 11 tahun, Imam Ja'far membantah teori bahwa matahari, bulan dan planet-planet berputar mengelilingi bumi. Beliau mengatakan bahwa matahari, selama perjalanannya memutari bumi, melewati 12 rasi bintang dalam satu tahun dan tetap di setiap konstelasi selama 30 hari, jadi mengapa ia kemudian menghilang dari pandangan pada malam hari. Ia seharusnya tetap terlihat di konstelasi masing-masing selama 30 hari. Teori Ptolemy mengatakan bahwa matahari memiliki dua gerakan. Salah satu gerakannya adalah bahwa ia melintasi tanda zodiak dan bergerak mengelilingi bumi dalam satu tahun dan gerakan lainnya adalah bahwa ia bergerak mengelilingi bumi dalam satu malam dan satu hari, sebagai akibatnya kita dapat melihatnya terbit di timur dan terbenam di barat.
Ptolemy adalah seorang ahli geografi dan astronom yang lahir di Alexandria pada abad ke-2 SM. Ia memperkaya pengetahuannya dengan membaca buku-buku ilmuwan besar Yunani di perpustakaan Alexandria. Dia meminjam dari Euclid, matematikawan besar, ide bahwa matahari berputar mengelilingi bumi dan kemudian mengembangkan teorinya sendiri yang dikenal sebagai Sistem Ptolomeus. Sejak itu sampai abad ke-8 SM tidak ada yang membantah teori ini.
Aristoteles adalah seorang pemikir dan filsuf besar. Buku-bukunya, Arganan dan Fisika, adalah harta yang paling berharga bagi umat manusia, tetapi teorinya bahwa bumi diam dan matahari dan bintang-bintang berputar di sekitarnya, menunda kemajuan ilmu Astronomi dan manusia terus berada dalam kegelapan kebodohan selama 1800 tahun.
Imam Ja'far mengatakan bahwa kedua gerakan itu tidak kompatibel. Ketika matahari harus melewati tanda zodiak dalam satu tahun dan tinggal di konstelasi masing-masing selama 30 hari bagaimana ia bisa mengubah arah dan pergi mengelilingi bumi dalam 24 jam?
Ia juga mengatakan bahwa bumi berputar mengelilingi porosnya sendiri. Poincares, ilmuwan besar yang hidup di abad ke-20 menertawakan teori ini. Ketika seorang ilmuwan di abad ke-20 bisa menolak untuk percaya teori ini, bagaimana mungkin orang yang hidup di abad ke-1 dan ke-2 Hijriah bisa percaya kepada teori Imam Ja'far? Rotasi bumi pada porosnya sendiri dapat dibuktikan dengan pengamatan saja. Ketika astronot mendarat di permukaan bulan, dan mengarahkan teleskop mereka terhadap bumi mereka melihat bahwa ia berputar perlahan pada porosnya.
Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa hanya melalui dugaan bahwa Imam Ja'far as-Sadiq mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya sendiri. Kadang-kadang terjadi bahwa dugaan terbukti benar. Tapi muncul pertanyaan mengapa tidak ada orang lain yang telah menduga untuk waktu yang lama. Ini membuktikan bahwa beliau tahu hukum astro-fisika yang memungkinkannya untuk membuat penemuan itu. Jika beliau tidak tahu hukum-hukum tersebut, maka tidak mungkin baginya untuk menemukan rotasi bumi pada porosnya. Penemuan ini tidak mungkin tanpa disengaja. Seseorang harus tahu penyebab untuk mengetahui efeknya.
Tragisnya, karena alasan tersebut di atas, kredit dari penemuan gerakan putaran bumi mengelilingi matahari diberikan kepada Copernicus yang adalah seorang astronom dan ahli matematika di abad ke-15. Teori rotasi bumi mengelilingi porosnya sendiri jatuh kepada Galileo yang menemukan teleskop.
Teori Empat Elemen:
Pada usia 12 tahun, Imam Ja'afar menolak teori Empat Elemen Aristoteles dan membuktikan bahwa itu salah. Ia berkata: "Aku tidak tahu bagaimana orang seperti Aristoteles bisa mengatakan bahwa di dunia hanya ada empat elemen - Tanah, Air, Api, dan Udara. Tanah bukanlah elemen karena berisi banyak unsur (elemen). Setiap logam, yang ada di bumi, adalah sebuah elemen.
Selama 1.000 tahun teori ini tidak pernah terbantahkan, dan tetap menjadi batu sandungan fisika. Imam Ja'far as Sadiq membuktikan bahwa Air, Udara, dan Api juga bukan elemen, tetapi campuran elemen. Hal itu dikatakannya 1.100 tahun sebelum ilmuwan Eropa menemukan bahwa udara bukanlah elemen dan telah memisahkan konstituennya. Untuk memperoleh fakta bahwa Air bukanlah elemen, tetapi campuran elemen, tidaklah mungkin untuk disimpulkan pada masa dan usia Imam Ja'far. Dia mengatakan bahwa ada banyak elemen di udara dan bahwa mereka semua sangat penting untuk pernapasan.
Barulah pada abad ke-18, yang dianggap zaman keemasan ilmu pengetahuan, setelah Lavoisier memisahkan oksigen dari udara dan menunjukkan peran penting yang dimainkannya dalam pernapasan dan pembakaran, maka mereka menerima bahwa udara bukanlah suatu elemen. Namun, kemudian mereka berpendapat bahwa unsur-unsur lain tidak berperan dalam pernapasan. Pada pertengahan abad ke-19, barulah para saintis mengubah pandangan mereka tentang peranan yang dimainkan oleh elemen-elemen lain dari udara dalam pernapasan. Pada saat itu juga dibuktikan bahwa meskipun oksigen memurnikan darah, ia juga membakar bahan-bahan yang mudah terbakar yang bersentuhan dengan oksigen. Jika makhluk hidup bernapas dengan oksigen murni untuk waktu yang lama, organ pernapasan mereka akan teroksidasi. Oksigen tidak merusak organ pernapasan mereka karena bercampur dengan gas lainnya. Oleh karena itu, mereka menyimpulkan bahwa kehadiran gas-gas lainnya walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit di udara juga penting untuk pernapasan.
Selain itu, oksigen yang merupakan gas paling berat dari semua gas lain di udara akan mengendap di bagian bawah dan menutupi permukaan bumi sampai kedalaman tertentu. Akibatnya, organ pernapasan dari semua hewan akan terbakar dan kehidupan hewan akan punah. Selain itu, ia akan memotong suplai karbon dioksida, yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, sehingga tidak memungkinkan tanaman untuk tumbuh di permukaan bumi. Adanya gas lain di udara tidak membiarkan oksigen mengendap turun ke bawah dan menghancurkan hewan dan tumbuhan.
Akhirnya, setelah lebih dari 1000 tahun, teori Imam Ja'far as Sadiq bahwa kehadiran dari semua gas di udara sangat penting untuk pernapasan itu terbukti benar. Beliau adalah orang pertama yang menemukan bahwa oksigen menghasilkan keasaman. Waktu tidak memungkinkan beliau untuk membuatnya dikenal oleh dunia, tetapi beliau memang terbukti pelopor dan pemimpin dalam studi ilmiah oksigen.
Asal-usul Alam Semesta:
Teori Imam Ja'far lainnya yang indah adalah tentang 'Asal-usul Alam Semesta'. Ketika para saintis modern membaca teori ini mereka akan mengkonfirmasi bahwa teori tersebut benar-benar sesuai dengan teori modern, yang belum menjadi sebuah hukum fisika. Namun, ia memiliki perbedaan yang unik bahwa teori tersebut telah diucapkan 12 abad yang lalu. Teori ini berbunyi sebagai berikut:
"Alam semesta lahir dari sebuah partikel kecil, yang memiliki dua kutub yang berlawanan. Partikel itu menghasilkan atom. Dengan cara ini materi muncul menjadi ada. Kemudian materi ini menjadi beragam. Keberagaman ini disebabkan oleh kepadatan atau kelangkaan dari atom-atom."
Hal yang paling signifikan dalam teori ini adalah deskripsi dari dua kutub yang berlawanan. Pentingnya point ini disadari ketika keberadaan dua kutub yang berlawanan telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern. Hari ini teori tersebut adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan dalam ilmu atom dan elektronik.
Satu lagi teori yang menarik adalah bahwa alam semesta tidak selalu dalam satu kondisi yang sama. Dalam satu periode mengembang (ekspansi) dan pada periode lain menyusut (kontraksi).
Fenomena ini dianggap selama berabad-abad sebagai 'tak terbayangkan' dan teori tersebut tidak dapat dipahami secara penuh oleh para astronom terkemuka. Setelah abad ke-18 teleskop yang kuat makin banyak dibangun dan para astronom bisa melihat benda langit di luar tata surya kita. Adalah pada tahun 1960 bahwa telah diamati dan dikonfirmasi oleh para astronom bahwa jarak antara galaksi kita dengan galaksi tetangga meningkat. Observasi ini telah menyediakan bukti yang cukup bahwa alam semesta berada dalam keadaan mengembang (ekspansi). Kita tidak tahu kapan ekspansi ini dimulai. Penemuan lubang hitam telah membuktikan pernyataan lain bahwa alam semesta kadang-kadang menyusut (kontraksi) juga terbukti benar. Oleh karena itu teori Imam Ja'far itu terbukti benar.
Imam Ja'afar juga menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta termasuk benda mati, selalu bergerak meskipun kita tidak melihatnya. Tidak ada sesuatu pun yang tanpa gerak.
Teori ini, yang tidak bisa diterima di masanya, adalah merupakan fakta ilmiah pada hari ini. Tidak mungkin membayangkan, menjelaskan dan menggambarkan obyek dalam alam semesta, yang tanpa gerak. Gerakan adalah esensi dari keberadaan. Jika tidak ada gerak maka ia tidak ada. Ia adalah gerakan terus-menerus dari Sang pencipta kehidupan. Dengan kata lain gerakan abadi itu sendiri adalah kehidupan. Jika gerakan berhenti, kehidupan tidak akan ada lagi. Adalah merupakan kehendak Allah bahwa gerakan abadi tidak pernah berhenti dan siklus kehidupan terus berlanjut. Gerakan abadi ini akan terus berlanjut sampai saat yang dikehendaki-Nya.
Jabir, muridnya pernah bertanya kepada Imam "Bagaimana pergerakan bintang-bintang menjaga mereka agar tidak jatuh?"
Imam Ja'far menjawab: "Taruh batu pada sebuah gendongan dan putarkan mengitari kepalamu. Batu akan tetap berada pada gendongan selama engkau memutarnya. Tetapi begitu engkau berhenti memutar, batu itu akan jatuh ke tanah.. Dengan cara yang sama gerakan abadi dari bintang-bintang menjaga mereka agar tidak jatuh ke bawah."
Kontribusi dalam Fisika:
Imam Ja'far as Sadiq membuat banyak penemuan dalam fisika yang tak seorang pun bahkan memimpikannya sebelum atau setelah masa beliau. Salah satu hukum yang dinyatakan olehnya adalah tentang keburaman dan transparansi dari material-material. Beliau mengatakan bahwa material-material yang padat dan penyerap adalah berwarna buram, dan material-material yang padat dan penolak adalah transparan. Ketika beliau ditanya tentang sesuatu yang diserap oleh material buram, beliau menjawab "Panas".
Hari ini teori tersebut adalah merupakan salah satu dari Hukum Fisika. Betapa indahnya bahwa pada abad ke-2 H, ia bisa mengucapkan suatu teori baru dan unik.
Kontribusi dalam Sastra:
Imam Ja'far as Sadiq mendefinisikan 'Sastra' sebagai definisi yang tak ada seorang pun pernah membantahnya selama dua belas abad terakhir. Beliau berkata: "Sastra adalah pakaian yang seseorang kenakan pada apa yang ia katakan atau tulis sehingga ia mungkin tampak lebih menarik." Beliau lebih lanjut mengatakan bahwa adalah mungkin bahwa sastra mungkin tidak memiliki pengetahuan, tetapi tidak ada pengetahuan tanpa sastra. Setiap jenis pengetahuan berisi sastra, tetapi setiap jenis sastra tidak selalu mengandung pengetahuan. Ini memang definisi ringkas dan komprehensif tentang hubungan antara pengetahuan dan sastra.
Imam Ja'far memang pelopor untuk memulai jaman sastra. Jika ia tidak mengambil langkah pertama dan memberikan dorongan kepada para saintis dan para sastrawan, tidak akan ada kebangkitan sastra dan tidak ada Renaissance dari pengetahuan.
Komposisi Tubuh Manusia:
Imam Ja'far mengatakan bahwa sementara semua manusia diciptakan dari tanah (bumi), yang merupakan suatu fakta yang diketahui, ia juga mengatakan bahwa apa yang ada di bumi (tanah) juga ada di dalam tubuh manusia, tetapi semua unsur (elemen) ini tidak dalam proporsi yang sama. Empat unsur adalah dalam jumlah yang sangat besar, delapan unsur berada dalam jumlah kecil dan delapan unsur berada dalam jumlah yang sangat kecil. Teori ini terbukti benar pada akhir abad ke-18 dengan penguraian tubuh manusia. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa rasio unsur-unsur utama dalam tubuh manusia adalah sama di seluruh dunia seperti yang dikatakan oleh Imam Ja'far as Sadiq. Keempat unsur yang berada dalam jumlah besar dalam tubuh manusia adalah: Oksigen, Karbon, Hidrogen dan Nitrogen. Delapan unsur yang berada dalam jumlah kecil adalah: Magnesium, Sodium, Potasium, Kalsium, Fosfor, Sulfur, Besi, dan Klor. Delapan unsur lainnya yang berada dalam jumlah yang sangat kecil adalah: Molibdenum, Cobalt, Mangan, Tembaga, Seng, Fluorin, Silikon dan Iodin.
Penemuan Hidrogen:
Menurut dunia Barat, keajaiban terbesar Imam Ja'far adalah wahyu tentang adanya oksigen di udara. Dunia barat mengakui sekarang bahwa Imam Ja'far telah menemukan teori ini dua belas setengah abad yang lalu. Imam Baqir telah mengatakan tentang adanya hidrogen di dalam air dan bahwa air dapat berubah menjadi api, karena hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbakar. Penemuan kedua gas tersebut tergantung pada pemisahan mereka dari udara dan air. Pemisahan hidrogen dari air lebih sulit daripada pemisahan oksigen dari udara. Oksigen murni tersedia di udara, tetapi hidrogen murni tidak tersedia di mana saja. Oleh karena itu hidrogen tidak dapat diperoleh sampai tenaga listrik yang cukup berhasil dikembangkan dan air dihidrolisis. Dunia heran tentang bagaimana para imam bisa mengungkapkan adanya hidrogen di udara yang merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa dan tidak ada secara bebas di alam. Mereka tidak bisa mengidentifikasikan gas-gas ini dan menemukan sifat-sifatnya tanpa memisahkannya dari air melalui proses hidrolisis, yang tidak mungkin dapat dilakukan tanpa arus listrik yang kuat.
Orang pertama yang mampu memisahkan hidrogen dari air di zaman modern adalah ilmuwan Inggris Henry Cavendish, yang meninggal pada tahun 1810. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dia mampu menghidrolisis air dan mendapatkan gas hidrogen. Ia juga dapat mengkonfirmasi bahwa gas hidrogen adalah sangat mudah terbakar sebagai akibat dari kecelakaan aneh pada saat ia melakukan eksperimen, yang mengakibatkan kebakaran rumahnya. Akhirnya Lavoisier, ahli kimia Perancis, yang memberi nama hidrogen untuk gas ini.
Teori Cahaya:
Kontribusi besar lain bagi ilmu pengetahuan oleh Imam Jafar as Sadiq adalah Teori Cahaya. Beliau mengatakan bahwa cahaya yang dipantulkan oleh obyek-obyek yang berbeda datang kepada kita, tetapi hanya sebagian dari sinar memasuki mata kita. Itulah alasan mengapa kita tidak dapat melihat obyek yang jauh dengan jelas.
Jika semua sinar cahaya yang datang dari mereka memasuki mata kita, obyek akan muncul dekat dengan kita. Jika kita membuat suatu perangkat melalui mana semua sinar cahaya yang datang dari penggembalaan unta pada jarak 3000 zirah (satu zirah adalah 40 inci) memasuki mata kita, maka kita akan melihat mereka merumput pada jarak hanya 60 zirah misalnya. Semua obyek ini akan terlihat 50 kali lebih dekat kepada kita.
Teori ini menyebar luas melalui murid-muridnya dan mencapai Eropa pula.
Adalah teori ini, yang membantu Lippershey dari Flanders untuk membuat teropong pertamanya pada tahun 1608. Galileo memanfaatkan teropong ini dan menemukan teleskop pada tahun 1610. Jika Imam Ja'far tidak merumuskan teori cahaya, teropong dan teleskop tidak akan ditemukan dan dibuat, dan Galileo tidak akan bisa mengkonfirmasi melalui pengamatan visual mengenai teori Copernicus dan Kepler bahwa semua planet termasuk bumi berputar mengelilingi matahari. Ketika Galileo ditanya mengapa teleskop membuat benda-benda langit terlihat begitu dekat sehingga mereka bisa melihat pegunungan bulan, dia mengulangi kata-kata Imam Ja'far as Sadiq dan berkata: "teleskop ini mengumpulkan semua sinar cahaya yang datang dari benda-benda langit Ketika semua sinar cahaya yang datang dari benda-benda langit terkonsentrasi, obyek yang berada pada jarak 3.000 meter muncul di depan kita seolah-olah mereka pada jarak hanya 60 meter. "
Sebelum masa Imam Ja'afar, diyakini bahwa cahaya dari mata kita jatuh pada obyek yang berbeda sehingga mereka bisa dilihat. Beliau adalah orang pertama yang mengatakan bahwa "sinar cahaya dari objek yang berbeda datang ke mata kita dan memungkinkan kita untuk melihat mereka. Sinar cahaya dari mata kita tidak pergi keluar dan jatuh pada objek lain, jika seperti itu kita akan dapat melihat mereka dalam kegelapan juga. "
Imam Ja'afar juga mengajukan sebuah teori yang sangat menarik tentang kecepatan cahaya. Dia mengatakan bahwa cahaya adalah semacam gerakan yang sangat cepat. Hal ini selaras dengan teori modern cahaya.
Imam Ja'afar pernah mengatakan selama halaqah bahwa sinar cahaya yang kuat bisa memindahkan benda yang berat. Cahaya yang Musa lihat di Gunung Sinai adalah semacam itu. Ia dapat memindahkan gunung jika Allah menghendaki. Dapat dikatakan bahwa dengan membuat pernyataan ini, ia meletakkan dasar dari teori laser.
Teori Transfer Penyakit oleh Sinar:
Imam Ja'far as Sadiq mengatakan bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu memancarkan sinar jenis khusus. Jika sinar ini jatuh pada orang yang sehat, mereka cenderung untuk membuatnya sakit.
Teori ini tidak diterima oleh dokter dan ahli biologi. Mereka berpendapat bahwa mikroba dan virus adalah penyebab utama dari banyak penyakit yang disebarkan oleh serangga, udara, air, makanan dan kontak langsung dan tidak langsung dengan pasien.
Tidak ada seorang pun sebelum Imam, pernah mengatakan bahwa penyakit juga ditransfer dari satu orang ke orang lain dengan cara sinar, yang dipancarkan dari pasien yang menderita penyakit tertentu. Ide ini diejek oleh orang-orang terpelajar sampai hal itu terbukti benar oleh penelitian ilmiah.
Teori Materi dan Anti-Materi:
Salah satu teori yang unik dari Imam Ja'far as Sadiq adalah bahwa segala sesuatu kecuali Allah memiliki lawan, tetapi ini tidak mengakibatkan konflik, jika tidak seluruh alam semesta akan hancur. Ini adalah teori tentang materi dan anti-materi. Perbedaan antara materi dan anti-materi adalah bahwa di dalam materi elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif. Namun di dalam anti-materi, elektron bermuatan positif dan proton bermuatan negatif. Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa jika satu kilogram materi bertabrakan dengan satu kilogram anti-materi, begitu banyak energi akan dilepaskan sehingga seluruh dunia akan hancur.
Profesor Alfven berpendapat bahwa tidak ada sumber lain di alam semesta, yang dapat menghasilkan energi begitu besar seperti quasar, kecuali ledakan akibat tumbukan materi dengan anti-materi.
Sama seperti uranium yang digunakan untuk meledakkan bom atom, helium akan digunakan untuk meledakkan materi dengan anti-materi. Ilmuwan Rusia telah berhasil memperoleh anti-materi helium.
Teori Cahaya Bintang:
Imam Ja'far as Sadiq mengatakan bahwa di antara kelompok bintang yang kita lihat di malam hari, ada yang sangat terang dan cukup signifikan bila dibandingkan dengan matahari kita.
Karena keterbatasan pengetahuan manusia, banyak orang pada masa Imam Ja'afar dan abad-abad setelahnya, menganggap teori ini tidak logis, tidak rasional dan tidak bisa diterima. Mereka tidak percaya bahwa bintik kecil cahaya yang disebut bintang-bintang, bisa memiliki lebih banyak cahaya daripada cahaya matahari kita yang besar dan cerah.
Kira-kira dua belas setengah abad kemudian, terbukti bahwa apa yang dia katakan benar. Telah ditemukan bahwa ada bintang di alam semesta, yang miliaran kali lebih terang dari matahari. Mereka disebut quasar. Cahaya quasar adalah sekitar kuadriliun kali (sepuluh ribu milyar kali) cahaya matahari kita. Beberapa dari mereka berada pada jarak sekitar 9.000 juta tahun cahaya dari bumi. Quasar pertama tersebut ditemukan pada tahun 1927.
Teori lain yang penting adalah bahwa ada banyak dunia lain selain dunia kita sendiri, bahwa kita bahkan tidak dapat menghitungnya. Jumlah mereka hanya dalam pengetahuan Allah (swt). Sama seperti kita makhluk hidup di planet ini, ada makhluk hidup di planet lain di alam semesta di mana terdapat kondisi yang cocok.
Teleskop kita hari ini bahkan tidak cukup kuat untuk memungkinkan kita melihat apa yang di luar quasar. Oleh karena itu kita tidak tahu seberapa besar alam semesta ini. Kita hanya dapat menduga bahwa di alam semesta akan ada jutaan dan jutaan dunia, yang telah ada selama miliaran tahun dan akan terus ada selama miliaran tahun yang akan datang.
Karena itu kita harus menerima sebagaimana Imam Ja'far as Sadiq katakan, bahwa, tidak ada seorang pun kecuali Allah (swt) yang tahu jumlah dunia yang besar dan kecil.
Pencemaran Lingkungan:
Imam Ja'far as Sadiq mengatakan bahwa kita tidak boleh mencemari lingkungan kita, jika tidak maka akan menjadi mustahil untuk hidup di planet ini. Jelas dia mempunyai zaman kita dalam pikirannya ketika ia membuat pernyataan tersebut. Polusi bukan masalah di masanya. Tidak ada satu pun pabrik yang ada di masa itu dan logam-logam dilebur dalam tungku kecil dengan membakar kayu. Ini bukan teori tetapi fakta ilmiah yang tidak dapat dibantah. Diperkirakan bahwa jika peningkatan polusi udara pada tingkat sekarang berlanjut selama 50 tahun lebih, 50% dari plankton akan mati dan jumlah oksigen di udara akan berkurang dengan proporsi yang sama.
Negara kaya Jepang mengabaikan saran dari Imam Ja'far as Sadiq dan mencemari lingkungan dan menderita akibatnya. Setelah Perang Dunia II, di mana Jepang dikalahkan, pendapatan tahunan rata-rata pekerja Jepang hanya US $30. Hari ini adalah US $500. Dalam memproduksi kapal, radio, TV, tape-recorder, komputer, kain rayon, dll telah melahirkan berbagai penyakit yang tidak pernah diketahui telah ada sebelumnya. Sebuah penyakit baru dan berbahaya telah muncul baru-baru ini di Jepang. Penyakit ini disebut Eta Eta karena pasien menangis Eta Eta dalam kesakitan. Gejala pertama penyakit ini adalah sakit parah dan tak tertahankan di dalam tulang. Setelah beberapa waktu, tulang menjadi rapuh sehingga mereka pecah menjadi potongan-potongan seperti kaca. Penyebab penyakit ini adalah akumulasi dalam jumlah besar kadmium di dalam tubuh karena meminum air dan mengkonsumsi produk-produk pertanian yang telah terkontaminasi oleh unsur kadmium. Penyakit baru lain telah muncul di Kyushu di Jepang. Mereka yang menderita penyakit ini kehilangan penglihatan mereka dan jaringan tubuh mereka lenyap. Akibatnya, mereka tidak bisa menggerakkan anggota tubuh mereka. Jika mereka tidak diperlakukan dengan benar mereka secara bertahap akan mati. Penyebab penyakit ini adalah akumulasi merkuri di dalam tubuh melalui air dan makanan yang tercemar.
Sejak zaman Hippocrates, dokter Yunani terkenal, sampai hari ini sekitar 40.000 jenis penyakit telah didiagnosa, gejala mereka dicatat dan pengobatan telah diresepkan. Tetapi penyakit yang telah muncul di Jepang karena polusi lingkungan mereka adalah tidak diketahui oleh ilmu kedokteran.
Sains dan Filsafat:
Imam Ja'far as Sadiq tidak hanya seorang pemimpin agama, tetapi ilmuwan, filsuf dan seorang sastrawan. Mereka digunakan untuk mengajar teologi, filsuf, ilmu pengetahuan dan sastra. Beliau adalah sarjana pertama di dunia yang membedakan antara sains dan filsafat. Tidak ada orang sebelumnya yang menaruh perhatian pada point yang penting bahwa mereka adalah dua subyek yang berbeda. Beliau mengatakan, sementara menunjukkan perbedaan antara keduanya yang mengejutkan banyak filsuf. Mereka dapat dibagi dalam dua bagian.
Bagian pertama berbunyi sebagai berikut: "Sains dan filsafat adalah dua mata pelajaran yang berbeda Sains memberikan kita hasil yang pasti dan tepat bahkan jika mereka kecil dan tidak berarti. Tetapi filsafat tidak melayani tujuan praktis dan tidak memberikan hasil yang bermanfaat..."
Bagian kedua berbunyi sebagai berikut: "Namun, adalah di luar ruang lingkup sains untuk menemukan kebenaran hakiki; tetapi adalah di dalam domain filsafat untuk melakukan hal itu."
Karena Imam Ja'afar adalah seorang pemimpin agama, beliau sudah mengetahui kebenaran melalui agama dan tidak ingin menemukannya melalui filsafat. Namun, adalah keyakinan kuatnya bahwa filsafat akan memecahkan banyak masalah. Beliau karena itu lebih tertarik pada filsafat daripada sains karena ia membantu untuk mengenali Sang Pencipta.
Imam Ja'far as Sadiq bukanlah seorang dokter sebagai profesi, tetapi dia memperkenalkan dan merumuskan metode diagnosis dan pengobatan di bidang kedokteran. Sarjana Barat merasa sulit untuk percaya bagaimana bahwa beliau bisa merumuskan diagnosis tertentu dalam usia dan masa itu.
Saran Baik untuk Ibu:
Imam Ja'far as Sadiq telah menyarankan para ibu bahwa mereka harus meletakkan bayi mereka yang baru lahir untuk tidur di sisi kiri mereka.
Selama berabad-abad saran ini dianggap oleh banyak orang sebagai tidak berarti dan tidak masuk akal karena tidak ada yang bisa melihat kegunaan dalam menempatkan bayi untuk tidur di sisi kiri ibu. Beberapa orang bahkan berkomentar bahwa berbahaya untuk mengikuti saran beliau. Ibu dapat berputar saat tidur dan menindih bayi sampai mati. Tak seorang pun di Timur atau Barat mengikuti saran yang serius ini. Bahkan selama periode Renaisans, ketika para sarjana di Eropa mempelajari setiap teori secara kritis, tidak ada yang berusaha untuk mencoba mencari tahu apakah saran itu memiliki dasar ilmiah.
Pada tahun 1865, Ezra Cornell mendirikan Universitas Cornell di NYK. Di universitas ini ia membentuk di bawah jurusan kedokteran, sebuah lembaga untuk Penelitian Bayi Baru Lahir dan Menyusui. Seorang sarjana penelitian lembaga ini yang melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia, mengamati bahwa ibu-ibu di setiap negara membawa bayi mereka di lengan kiri. Para dokter di lembaga ini mengamati bahwa bayi yang ditidurkan di sisi kiri dari ibu mereka tidur lebih nyenyak dan damai tetapi mereka yang diletakkan di sisi kanan, bangun sesekali dan menangis. Dilaporkan bahwa selama beberapa hari pertama setelah kelahiran mereka, bayi tidak akan dapat beristirahat sama sekali, jika mereka tidak berada di sisi kiri ibu mereka.
Setelah penemuan holografi, gambar holografik dari bayi yang belum lahir diambil yang mengungkapkan bahwa detak jantung ibu sampai ke telinga bayi di dalam kandungan. Percobaan dilakukan pada mamalia yang berbeda untuk mengetahui reaksi janin. Semua percobaan menunjukkan bahwa setiap kali jantung ibu berhenti berdetak, janin menjadi tidak dapat beristirahat dan gelisah, karena ia makan darah, yang datang kepadanya pada setiap detak jantung.
Percobaan ini membuktikan bahwa bayi-bayi yang belum lahir tidak hanya terbiasa untuk mendengar detak jantung ibu mereka, tetapi keberadaan mereka tergantung pada detak jantung. Arti detak jantung bagi mereka adalah pasokan konstan makanan. Berhentinya detak jantung merupakan sinyal kelaparan dan kematian. Mereka sangat tergantung pada detak jantung yang bahkan setelah mereka lahir, mereka menjadi gelisah jika mereka tidak mendengarnya. Bayi yang baru lahir mengetahui detak jantung ibunya cukup baik dan itulah sebabnya mereka dapat tidur dengan nyaman dan damai, bila diletakkan di sisi kiri ibu mereka karena bisa mendengar detak jantung dengan jelas.
Jika Universitas Cornell belum didirikan dan penelitian tentang bayi tidak dilakukan, tidak seorang pun akan menyadari pentingnya saran Ilmiah dari Imam Ja'far Sadiq bahwa ibu seharusnya meletakkan bayi mereka untuk tidur di sisi kiri mereka.
Imam Ja'far as-Sadiq mendahului waktunya 1.100 tahun ke depan.